Recent Articles

Tuesday, April 1, 2014

Kecamatan Jepara

Tuesday, April 1, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

Kecamatan Jepara
Kecamatan Jepara merupakan salah satu kecamatan yang ada dalam wilayah administratif Kabupaten Jepara yang memiliki luas wilayah 24,66 Km2.  Kecamatan yang merupakan pusat perkotaan Kabupaten Jepara ini terdiri dari 16 desa/ kelurahan yaitu: Karangkebagusan, Demaan, Bulu, Kauman, Panggang, Potroyudan, Bapangan, Saripan, Jobokuto, Ujungbatu, Pengkol, Mulyoharjo, Kuwasen, Bandengan, Wonorejo dan Kedungcino. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Jepara adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara    :   Kecamatan Mlonggo
Sebelah Selatan :   Tahunan
Sebelah Timur   :   Kecamatan Pecangaan
Sebelah Barat    :   Laut Jawa

Berdasarkan kemiringan tanahnya, Kecamatan Jepara dibedakan dalam dua kategori yaitu daerah dengan kelerengan 0-8 % (dengan kelerengan datar) dan kelerengan 8-15 % (dengan  kelerengan landai). Kelerengan 0-8 % dimiliki oleh bagian barat dan kelerengan 8-15 % dimiliki oleh bagian timur seperti Desa Mulyoharjo, Desa Wonorejo dan Kelurahan Pengkol.

Kecamatan Jepara termasuk dalam wilayah Sub DAS Jratun Seluna (Jragung, Tuntang, Serang, Lusi, dan Juana). Aliran sungai ini titik beratnya diarahkan pada pemanfaatan secara optimal sekaligus rehabilitasi terhadap sumber alam hutan, tanah dan air yang rusak serta untuk meningkatkan pembangunan pertanian yang dapat memberikan pengaruh pada sektor lain. Sungai-sungai besar yang dijumpai di kecamatan tersebut diantaranya Sungai Wiso, Kanal dan Sampok. Potensi air permukaan tanah dan air dalam tanah cukup besar, pada umumnya berupa sungai. Air dalam tanah dapat dibagi 3 daerah menurut keadaan airnya, yaitu :
  • Daerah air tawar, meliputi daerah kaki Gunung Muria, mempunyai mutu air yang baik dan digunakan sebagai sumber air minum.
  • Daerah air tanah payau, meliputi daerah dataran rendah yang merupakan batas antara air tanah asin dengan air tanah tawar. Persebaran akuifernya tidak merata pada tiap tempat dengan ketebalan antara 2-7 m. Air ini relatif masih bisa digunakan.
  • Daerah air asin, meliputi daerah dataran di pinggiran pantai atau pantai yang menjorok ke daratan.

Jenis tanah di Kecamatan Jepara dibedakan dalam dua kategori meliputi asosiasi mediteran, alluvial kelabu dan litosol merah. Jenis tanah asosiasi mediteran berada di bagian barat atau yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan jenis tanah litosol merah berada di bagian timur seperti di Desa Mulyoharjo dan Desa Wonorejo

Thursday, March 6, 2014

Kecamatan Paku

Thursday, March 6, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

 Kecamatan Paku 
Peta Kecamatan Paku
Kecamatan Paku merupakan kecamatan di Kabupaten Barito Timur yang memiliki luas kawasan sebesar 272 km2atau 7,09 persen dari luas Kabupaten. Kecamatan ini terbagi dalam 12 desa yaitu: Desa Tampa dengan luas wilayah 25 km2, Desa Runggu Raya yang memiliki luas wilayah 28 km2, Desa Patung dengan luas 25 km2, Desa Kalamus dengan luas 40 Km2, Desa Simpang Bangkuang dengan luas 29 Km2, Desa Kupang Baru dengan luas wilayah 9 km2, Desa Luau Jawuk yang memiliki luas 8 km2, Desa Tarinsing dengan luas 8 km2, Desa Bantai Napu dengan luas 7 km2, Desa Pangkan dengan luas 26 km2, Desa Gandrung dengan luas 44 km2 dan Desa Paku Beto dengan luas 23 km2.
Kecamatan Paku memiliki batas-batas sebagai berikut:
1.    Sebelah Utara   :  Kecamatan Dusun Tengah
2.    Sebelah Timur  :  Kecamatan Dusun Tengah
3.    Sebelah Selatan : Kecamatan Awang 
4.    Sebelah Barat    : Kecamatan Pematang Karau dan Karusen Janan

Apabila dilihat dari segi geografis, ketinggian wilayah Kecamatan ini berada dikisaran 14,5 meter dari permukaan laut  di Desa Tampa dan 105,7 meter daripermukaan laut di Desa Gandrung. Jika dilihat dari presfektif kemiringan lahan tiap desa, desa dengan kemiringan landai (<15) adalah Desa Tampa, Simpang Bangkuang, Kupang Baru, dan Luau Jawuk. Desa dengan kemiringan sedang (15–250) antara lain Desa Runggu Raya, Patung, Kalamus,Tarinsing, Bantai Napu, Pangkan, dan Paku Beto. Sementara desa dengan kemiringan Curam (>25) hanya di Desa Gandrung.

Jumlah penduduk Kecamatan  Paku pada tahun 2013 adalah sebanyak 8.138 jiwa yang terdiri atas 4.246 jiwa laki-laki  dan 3.892 jiwa perempuan dari 2.153 rumah tangga. Desa dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Desa Kalamus dengan jumlah penduduk sebanyak 1.595 jiwa atau 19,60 persen daritotal penduduk Kecamatan. Sementara desa dengan jumlah penduduk terendah adalah Desa Tarinsing dengan jumlah penduduk sebanyak 148 jiw aatau 1,82 persen dari total penduduk Kecamatan. 

Sarana dan prasarana fasilitas kesehatan di Kecamatan ini hingga tahun 2013 terdiri atas 1 unit puskesmas yang terletak di Desa Tampa, 7 unit puskesmas pembantu yang terletak di Desa Tampa, Runggu Raya, Patung, Kalamus, Tarinsing, Bantai Napu, dan Gandrung, 1 unit praktek dokter, 7 unit praktek bidan, 5 unit poskesdes, dan 15 unit posyandu. Sementara untuk tenaga kesehatan telah tersedia 1 orang dokter, 20 orang perawat, 8 orang bidan, 2 orang tenaga kesehatan lingkungan, dan 20 orang dukun bayi terlatih.

Fasilitas pendidikan yang ada mulai dari jenjang Pendidikan SD sampai SMA telah tersedia. Sarana pendidikan SD berjumlah 14 unit yang tersebar hampir di seluruh desa kecuali di Desa Tarinsing. Jenjang SMP sebanyak 2 unit yang terletak di Desa Tampa dan Patung. Untuk jenjang SMA/sederajat terdapat 2 unit yaitu 1 unit SMA yang terletak di Desa Kupang Baru, dan 1 unit SMK yang terletak di Desa Tampa.

Mayoritas keluarga di kecamatan ini beraktivitas di sektor pertanian, dimana komoditas utamanya antara lain tanaman padi sawah dan padi ladang. Pada tahun 2013 total produksi komoditas padi sawah adalah sebesar 4.836 ton dengan tingkat produktivitas sebesar 36,91 ku/ha, sementara untuk padi ladang sebesar 352 ton dengan tingkat produktivitas sebesar 24,43 ku/ha. Produksi tertinggi tanaman sayuran adalah komoditasterong dengan total produksi mencapai 10 kuintal di tahun 2013. Sementara untuk buah-buahan, produksi tertinggi adalah pada komoditas pisang dengan total produksi mencapai 111 kuintal.
Di sektor perkebunan, komoditas yang palingbanyak diusahakan di Kecamatan Paku adalah komoditas karet. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk adalah petani kebun karet. Banyaknya  produksi komoditas ini di tahun 2013 adalah mencapai 1.262,80 ton denganluas area tanam sebanyak 2.552,70 ha.


Wednesday, February 12, 2014

Balai Desa Wonotunggal

Wednesday, February 12, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

Balai Desa Wonotunggal batang
Kantor Kepala Desa Wonotunggal atau masyarakat biasa menyebutnya dengan Balai Desa Wonotunggal terletak di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kota Pekalongan – Banjarnegara (lewat Warungasem dan Bandar) atau Jalan utama Batang-Bandar.  Balai Desa Wonotunggal merupakan pusat pelayanan masyaraat di desa tersebut yang berjumlah 4.979 jiwa pada tahun 2011.  Lokasi Balai Desa Wonotunggal terletak di tempat yang cukup strategis, yaitu di pusat kota Kecamatan Wonotunggal dekat dengan Tugu Pertigaan Wonotunggal yang menghubungkan Kota Pekalongan – Batang – Bawang – Banjarnegara.

Sunday, January 26, 2014

Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara

Sunday, January 26, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

Kecamatan Pakis Aji
Kecamatan Pakis Aji merupakan salah satu kecamatan baru yang ada di Kabupaten Jepara, yang terbentuk berdasarkan Perda Nomor 17 Tahun 2007 sebagai hasil pemekaran Kecamatan Mlonggo yang beribukota kecamatan di Desa Lebak. Adapun batas administratif dari kecamatan Pakis Aji adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara        : Kecamatan Bangsri dan Mlonggo
Sebelah Selatan     : Kecamatan Tahunan dan Batealit
Sebelah Barat        : Kecamatan Jepara
Sebelah Timur       : Kecamatan Kembang

Luas Wilayah Kecamatan ini sekitar 6.055,897 ha dan terbagi dalam 8 desa, yaitu mambak, Bulungan, Lebak, Tanjung, Plajan, Suwawal Timur, Kawak dan Slagi. Ditinjau dari ketinggiannya, letak Kecamatan Pakis Aji berada pada ketinggian 100-1500 m dpl dari permukaan air laut. Jenis tanah yang terdapat di kecamatan yang terkenal karena adanya bumi perkemahan tersebut merupakan jenis tanah latosol merah dan coklat, sedangkan secara geologi mempunyai jenis batuan mengandung Leucin. Secara klimatologi Kecamatan Pakis Aji mempunyai hari hujan sebanyak 98 hari hujan/tahun dengan curah hujan 2466 mm/tahun.

Penggunaan lahan pada kecamatan ini bervariasi. Penggunaan lahan terbesar yaitu untuk lahan kering (bangunan halaman sekitar, tegal, Padang Rumput, Tambak, Kolam, Sementara tidak diusahakan, Tadah hujan, Pasang surut, lebak, polder) yaitu sebesar 4573,766 Ha. Sedangkan sisanya untuk lahan sawah (Pengairan teknis, pengairan ½ teknis, pengairan sederhana PU, Pengairan non PU, Tadah hujan). 

Beberapa potensi perekonomian yang dimiliki oleh Kecamatan Pakis Aji yaitu: keberadaan Bumi Perkemahan dan kampung teknologi di desa Suwawal Timur, sentra mebel hampir di semua desa, obyek wisata pegunungan di Desa Plajan dan potensi pertanian maupun perkebunan yang ada di semua desa. Selain itu, kecamatan yang sebelah timurnya berupa kawasan pegunungan ini juga memiliki potensi di bidang peternakan yang sudah cukup terkenal di kabupaten Jepara.

Friday, January 17, 2014

Kecamatan Karusen Janang

Friday, January 17, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

 Kecamatan Karusen Janang 


 Peta Karusen Janang
Kecamatan Karusen Janang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Barito Timur yang memiliki luas wilayah 178 km2 dan menjadi kecamatan yang terkecil dibandingkan dengan sembilan kecamatan lainnya yang ada. Kecamatan ini terdiri dari 7 desa/ kelurahan yaitu: Dayu dengan luas 73 Km2, Wuran dengan luas 20 Km2, Ipu Mea dengan luas 27 Km2, Simpoang Naneng dengan luas 24 Km 2, Lagan dengan luas 14 km2, Putut Tawuluh dengan luas 15 Km2 dan Kandris dengan Luas 15 Km2.
Adapun batas wilayah dari Kecamatan Karusen Janang adalah sebagai berikut:
1.    Sebelah Utara       :  Kecamatan Paku dan Kecamatan Pematang Karau
2.    Sebelah Selatan    :  Kecamatan Paju Epat dan Kecamatan Dusun Timur
3.    Sebelah Timur      :  Kecamatan Paku dan Kecamatan Awang
4.    Sebelah Barat       :   Kecamatan Pematang Karau
5.   
Desa-desa di Kecamatan ini memiliki ketinggian yangberbeda-beda dengan kemiringan landai kurang dari 15 derajat. Desa dengan ketinggian tertinggi adalah Desa Lagan yaitu 43 meter dari permukaan laut,sedangkan desa dengan ketinggian terendah adalah Desa Ipu Mea yaitu 14meter dari permukaan laut. 

Pada pertengahan tahun 2013 jumlah penduduk Kecamatan ini berjumlah  4.730 jiwa. Jumlah ini merupakan terendah kedua di Kabupaten Barito Timur setelah Kecamatan Paju Epat, dimana Karusen Janang hanya menyumbangkan 4,41 persen dari total jumlah penduduk. Demikian pula untuk rumah tangga, Kecamatan ini memiliki jumlah rumah tangga terendah kedua yakni sebanyak 1.255 rumah tangga dengan rata-rata anggota rumah tangga sekitar 3–4  jiwa. 

Masyarakat Kecamatan Karusen Janang sebagian besar masih mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Adapun komoditi hasil pertanian yang cukup menonjol di kecamatan ini antara lain: padi sawah, padi ladang, ubi kayu, ubi jalar, sayur-sayuran berupa terong, kacang panjang, ketimun, bayam dan lain sebagainya. Sementara pada subsektor perkebunan, karet masih menjadi komoditas dengan produksi tertinggi dibandingkan komoditas perkebunan lainnya.

Industri yang ada di kecamatan ini berupa Industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang bergerak dibidang pengolahan kayu (pembuatan kusen, pintu, dan jendela), industri pengolahan logam pembuatan parang, industri makanan, dan industri pengolahan arang.

Keberadaan sarana ekonomi seperti pasar, toko/warung, dan rumah makan berperan penting sebagai tempat perputaran uang, barang, dan jasa yang di butuhkan oleh masyarakat khususnya di Kecamatan Karusen Janang. Pada tahun 2013, di Kecamatan Karusen Janang terdapat 4 desa yang memiliki pasar dengan bangunan permanen yaitu Desa Dayu, Wuran, Ipu Mea, dan Desa Lagan. Sementara jumlah toko/warung kelontong tahun 2013 mengalami penurunan sebanyak 9 unit dari tahun sebelumnya menjadi 53 unit yang tersebar di seluruh desa

Thursday, January 16, 2014

Kabupaten Semarang

Thursday, January 16, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

 Kabupaten Semarang



Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi cukup strategis karena berada di simpang jalur Semarang-Solo dan Semarang-Yogyakarta. Secara geografis, kabupaten yang beribukota di Kota Ungaran ini terletak pada 110°14’54,75’’ sampai dengan 110°39’3’’ Bujur Timur dan 7°3’57” sampai dengan 7°30’ Lintang Selatan.  Adapun batas-batas wilayah kabupaten ini antara lain:
Sebelah Utara        : Kota Semarang
Sebelah Timur       : Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan
Sebelah Selatan     : Kabupaten Boyolali
Sebelah Barat        : Kabupaten Temanggung, Kabupaten Kendal
Bagian Tengah      : Terletak Kota Salatiga 


Kabupaten SemarangWilayah Administratif Kabupaten Semarang
Secara administratif, Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah  95.020,674 Ha yang terdiri dari 19 kecamatan, yaitu: Kecamatan Getasan, Kecamatan Tengaran, Kecamatan Susukan, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Suruh, Kecamatan Pabelan, Kecamatan Tuntang, Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Jambu, Kecamatan Sumowono, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Bawen, Kecamatan Bringin, Kecamatan Bancak, Kecamatan Pringapus, Kecamatan Bergas, Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur.

Gunung dan Bukit di Kabupaten Semarang
Salah satu keunikan Kabupaten ini adalah adanya 3 gunung, yaitu :
  1. Gunung Ungaran  yang berada  di wilayah Kecamatan Ungaran Barat, Bandungan, Sumowono, dan Bawen.
  2. Gunung Telomoyo di Kecamatan Banyubiru dan Getasan.
  3. Gunung Merbabu yang terletak di wilayah Kecamatan Getasan dan Tengaran.
Selain ketiga gunung di atas, juga terdapat 8 perbuktian yaitu Perbukitan Sewakul di Wilayah Ungaran Barat, perbukitan Kalong di Kecamatan Ungaran Timur juga beberapa perbukitan lain yang tersebar di Kecamatan Pabelan, Suruh, Tuntang, Tengaran, Bancak dan Bergas.

Kelerengan Lahan Kabupaten Semarang
Di Kabupaten Semarang terdapat berbagai variasi kelas lereng di mulai dari datar (0 - 2%) sampai sangat curam (>40%). Sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang didominasi oleh kelas lereng bergelombang dengan kemiringan 2-15% seluas 57.640 Ha, Curam dengan kemiringan 15-40% seluas 21.706 Ha, sedangkan untuk kelas lereng datar dan sangat curam dengan kemiringan 0-2% dan >40% hanya sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Semarang dengan luasan 6.297 Ha dan 9.438 Ha. Sedangkan ketinggian Kabupaten Semarang berada pada ketinggian 2.068 mdpl. 

Daerah datar dengan kemiringan 0-2% menempati wilayah sekitar Rawapening, untuk daerah perbukitan dengan kemiringan atau berdasarkan kelas lereng antara 15-40% atau lebih menempati bagian Utara sampai Tenggara wilayah Kabupaten Semarang yaitu sekitar dukuh Kaligawe (sekitar hutan Penggaron), Dadapayam dan sekitar Susukan. Sedangkan daerah pegunungan seperti Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran umumnya kemiringannya mencapai 15-40%. Sebelah barat Kabupaten Semarang memiliki kemiringan lahan yang sangat bervariasi terutama di wilayah Kecamatan Ungaran Barat, Bandungan, dan Getasan karena Kecamatan-kecamatan tersebut memiliki kemiringan lahan antara 0-2%, 2-15%, 15-40% dan lebih besar dari 40%.

Hidrologi Kabupaten Semarang
Jika dilihat secara hidrologis kekayaan sumber daya air yang berada di Kabupaten Semarang dapat dikelmpkan seperti dibawah ini :
a. Sumber mata air dengan kapasitas air sebesar 7.331,2 lt/detik tersebar di 15 kecamatan.
b. Sumber Air Permukaan atau juga yang berasal dari Sungai, dengan jumlah aliran sungai sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.
c. Cekungan Air dengan produktifitas air sedang dan tinggi. Cekungancekungan air tersebut banyak dimanfaatkan untuk obyek wisata kolam pancing dan rumah makan
d. Waduk, satu-satunya waduk yang dimiliki Kabupaten Semarang adalah Waduk Rawa Pening yang memiliki volume air + 65 juta m3 dengan luas genangan 2.770 Ha pada ketinggian muka air maksimal, dengan ketinggian permukaan air minimal memiliki volume + 25 juta m 3 dengan luas genangan 1.760Ha

Sungai di Kabupaten Semarang
Ada tiga utama yang melintasi daerah-daerah Kabupaten Semarang yaitu:
  1. Sungai Garang yang melintasi daerah di Kecamatan Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bergas.
  2. Kali Tuntang dimana sungai ini melintasi wilayah sebagian kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus dan Bawen.
  3. Kali Senjoyo yang  melalui Kecamatan Tuntang, Pabelan, Bringin, Tengaran dan Getasan
Selain ketiga sungai utama tadi, terdapat juga beberapa sungai yang mengaliri wilayah Kabupaten Semarang. Sungai-sungai tersebut antara lain : Laban, Babon, Dolok, Klampok, Bodri, Progo, dan Cemoro selain sungai kecil-kecil lainnya.

Klimatologi Kabupaten Semarang
Kabupaten yang berada di sebelah selatan Kota Semarang ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.383 mm/tahun dan memiliki suhu udara relatif sejuk yaitu berkisar antara 18-32 derajat C, kelembapan udara antara 38,5 % - 98 % dan kecepatan angin 0,37-0,71 Knot.

Tuesday, January 14, 2014

Jeep Wisata Lava Tour Merapi

Tuesday, January 14, 2014 - by GOJEK #GolekRejeki · - 0 Comments

Jeep Wisata Lava Tour Merapi


Lava Tour Merapi
 Jika kita berkunjung ke Kaliurang Yogyakarta, maka akan disuguhi salah satu atraksi wisata yang cukup memacu adrenalin yaitu Jeep Wisata Lava Tour Merapi. Dengan menyewa jeep seharga 300-500ribu (sekalian sopirnya) kita akan di ajak menelusuri sisa-sisa erupsi Gunung Merapi khususnya yang terjadi tahun 2010. Dimana waktu itu adalah salah satu erupsi Gunung Merapi yang terdahyat karena memakan korban ratusan jiwa, termasuk Juru Kunci Gunung Merapi yang cukup terkenal, Mbah Marijan. 


Jip Lava TourJika kita ingin menggunakan Jeep Wisata Lava Tour Merapi ini, kita harus menyewa mulai dari base camp pertama yang terletak di kompleks Wisata Kaliurang tepatnya Telogo Putri. Dari sana kita akan diajak menelusuri jalan-jalan di pegunungan yang masih alami kendati beberapa ruas jalan sudah beraspal. Sambil mengemudi, sopir akan sedikit menjelaskan peristiwa terjadinya erupsi gunung Merapi  yang membuat beberapa desa rata dengan tanah karena terurug pasir. Kanan-kiri jalan yang tampak hanya lautan pasir yang mulai ditumbuhi oleh pepohonan. Sebelumnya kawasan tersebut adalah kawasan permukiman atau perkampungan yang didiami oleh warga masyarakat yaitu sekitar kawasan Kali Kuning, Kali gendol, desa Petung, kawasan wisata kali Adem, Desa jambu

Setelah itu kita akan diajak untuk singgah di beberapa tempat, seperti: museum ” sisa hartaku” yang berisi sisa sia barang rumah tangga atau ternak yang terkena awan panas gunung merapi, bekas rumah dan makam Mbah Marijan, bekas bunker yang dulu dijadikan sebagai tempat penyelamatan dari awan panas, watu alian dan lain sebagainya. Selain itu, tersedia juga paket-paket lava tour yang lain sesuai dengan keinginan dan waktu yang dimiliki oleh para pengunjung


Subscribe

Mau berlanganan ? Silahkan masukkan emailmu di sini

© 2013 Fotopedia. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks