Recent Articles
Home » All posts
Thursday, September 15, 2011
Desa Plajan
Pakis Aji Jepara
Berada di kaki Gunung Muria, Desa Plajan terletak di sebelah timur Ibukota Kabupaten Jepara. Jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan Pakis Aji kurang lebih 5 Km dan ke Ibu Kota Kabupaten kira-kira 22 Km dan dapat ditempuh kendaraan dengan waktu tempuh ± 30 menit. Letak Pusat Pemerintahan Desa berada pada 06.58315 LS dan 110.78576 BT (diukur dengan alat GPS pada tanggal 25 Juli 2009 oleh Tim Pemerintah Desa).
Desa Plajan memiliki luas wilayah daratan 1,0445 Km² dan tidak memiliki wilayah pantai. Secara administratif, wilayah Desa Plajan terdiri atas 43 RT dan 7 RW, meliputi 24 dukuh dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1. Desa Guyangan Kecamatan Bangsri, Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji di sebelah barat,
2. Desa Kepuk Kecamatan Bangsri di sebelah utara,
3. Desa Tanjung Kecamatan Pakis Aji di sebelah selatan, dan
4. Desa Tanjung Kecamatan Pakis Aji di sebelah timur.

Air permukaan berupa sungai-sungai yang bersumber dari Gunung Muria. Aliran air permukaan lancar karena pengaruh kontur (topografi) yang memungkinkan tidak muncul genangan. Selain air sungai yang bersumber dari gunung, juga terdapat air permukaan yang bersumber dari mata air (masyarakat Plajan menyebutnya belik). Belik-belik tersebut sebagian mengalir membentuk sungai-sungai kecil. Belik merupakan salah satu sumber utama bagi kebutuhan air bersih warga desa
Struktur ruang Desa Plajan terbentuk dari permukiman dan jaringan jalan yang terbentuk secara organik (alami) tanpa didahului dengan perencanaan menyeluruh, seperti ciri struktur ruang wilayah pedesaan pada umumnya di Indonesia. Pusat-pusat permukiman ditandai dengan mengumpulnya rumah-rumah (hunian) yang menyatu dengan tegalan yang mengikuti pola jaringan jalan. Pusat permukiman yang utama adalah pasar desa (Pasar Suwaluh) yang terletak di bagian tengah desa dan berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi desa. Selain itu pusat permukiman yang utama adalah Balai Desa Plajan yang berlokasi tidak jauh dari pasar (+ 700 meter) sebagai pusat pelayanan administrasi pemerintahan desa.
Pola ruang desa dicirikan dengan fungsi budidaya dan fungsi lindung. Fungsi budidaya meliputi fungsi rumah sebagai hunian, fungsi perdagangan (dicirikan dengan pasar dan kios/toko), fungsi pemerintahan (dicirikan dengan Balai desa), fungsi pelayanan sosial dan budaya (dicirikan dengan sekolah, puskesmas, dan tempat ibadah), fungsi ekonomi (dicirikan dengan usaha/industri). Sedangkan fungsi lindung yang paling menonjol adalah daerah sempatan sungai yang bertebing curam.
Jumlah penduduk Desa Plajan berdasarkan pemetaan swadaya tahun 2010 adalah 7098 jiwa, terdiri dari 3533 penduduk laki-laki dan 3565 penduduk perempuan dengan komposisi sebagai berikut:
1. Usia produktif atau usia kerja merupakan kelompok terbesar dengan prosentase 59,2%.
2. Usia sekolah memiliki prosentase terbesar kedua dengan 18,9%.
3. Usia tua memiliki prosentase 12,6%.
4. Usia balita dengan prosentase terkecil 9,3%.
Pemeluk agama mayoritas adalah Islam dengan 93,7%, disusul pemeluk Kristen sebesar 0,6%, Pemeluk Hindu sebesar 5,6% dan Pemeluk Budha sebesar 0,1%. Sebuah fakta yang menarik bahwa di sebuah desa yang berada di kaki Gunung Muria ini memiliki keberagaman agama dan kepercayaan yang masing-masing memiliki aktivitas beribadah dan memiliki tempat ibadah masing-masing yang tersedia di Plajan (kecuali Wihara di desa tetangga, Desa Tanjung). Keberagaman agama tercermin dalam sikap saling menghormati aktivitas ibadah masing-masing dan menjadi nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Plajan
Monday, July 4, 2011
Kecamatan Kaliwungu Selatan
Kecamatan Kaliwungu Selatan merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Kendal yang mempunyai tujuh desa yaitu Desa Kedungsuren, Desa Jerukgiling, Desa Darupono, Desa Protomulyo, Desa Magelung, Desa Plantaran, dan Desa Sukomulyo yang luas wilayahnya yaitu 65,19 km2. Secara administrasi, batas dari Kecamatan Kaliwungu Selatan adalah berikut :
- Sebelah Utara : Kecamatan Kaliwungu
- Sebelah Selatan : Kecamatan Singorojo
- Sebelah Timur : Kota Semarang
Ketinggian rata-rata Kecamatan Kaliwungu Selatan dari permukaan air laut adalah 12 meter. Klimatologi di Kecamatan Kaliwungu Selatan sebagian besar curah hujannya banyak terjadi pada bulan januari dan februari. Pada tahun 2009 curah hujannya sejumlah 59 mm dengan rata - rata tiap Bulan 5 mm.
Ditinjau dari jenis tanahnya, yang terdapat di wilayah perencanaan adalah
- Alluvial, jenis tanah ini bersifat hidromorf dan berwarna kelabu, coklat dan hitam. Produktifitas tanah ini dari rendah sampai tinggi dan digunakan untuk pertambakan, pertanian padi dan palawija, serta permukiman.
- Latosol, tanah ini berwarna netral sampai asam berwarna coklat, coklat kemerahan sampai merah. Produktifitasnya sedang sampai tinggi dan digunakan untuk lahan pertanian padi, tembakau dan perkebunan.
- Mediteran Coklat Kemerahan, tanah ini merupakan jenis tanah peralihan antara alluvial dan latosol, bersifat agak netral dengan warna merah sampai coklat. Produktifitasnya sedang sampai tinggi dan biasa digunakan untuk sawah, tegal, kebun buah – buahan, padang rumput dan permukiman.
Dari ketujuh desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan, sebagian besar wilayahnya merupakan rawan akan bencana. Rawan bencana ini dapat berupa tanah longsor dan banjir yang disebabkan adanya kondisi topografi dan adanya pengaruh iklim.
Di Kecamatan tersebut terdapat kawasan rawan banjir yang berada di Desa Protomulyo, Desa Plantaran, dan di Desa Magelung. Banjir di desa Protomulyo tepatnya berada di sungai berbatasan dengan Krajan Kaliwungu, sedangkan di Desa Plantaran tepatnya di pertigaan jalan Gladagsari ke Boja (Pasar Gladag) sampai ke pertengahan jalan menuju sawah yang diakibatkan pendangkalan sungai Aji Bawah serta pada Desa Magelung tepatnya berada sedikit di Karangsari.
Wednesday, February 23, 2011
Kabupaten Tanah Laut merupakan kabupaten yang terletak paling selatan dari Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Pelaihari. Secara geografis, Kabupaten ini terletak di antara 114º 30' 22" - 115º 10' 30" BT dan 30º 30' 3" - 4º 10' 30" LS, dengan luas wilayah 3.631,35 Km² atau sekitar 9,71 persen dari total luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, posisi Tanah Laut sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Banjarmasin (ibukota propinsi) dan Laut Jawa, serta memiliki pantai dan pelabuhan sebagai jalur distribusi barang dari dan ke luar daerah. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kota Banjarbaru
Sebelah Selatan : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Tanah Bumbu
Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Utara : Kota Banjarbaru
Sebelah Selatan : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Tanah Bumbu
Sebelah Barat : Laut Jawa
Kecamatan-kecamatan yang masuk dalam lingkup wilayah administrasi Kabupaten Tanah Laut antara lain: Kecamatan panyipatan, Kecamatan jorong, Kecamatan Batuampar, Kecamatan Kintap, Kecamatan Pelaihari, Kecamatan Takisung, Kecamatan Bati-Bati, Kecamatan Tambang Ulang, Kecamatan Kurau, Kecamatan Bumi Makmur dan Kecamatan Banjuin.
Jenis tanah Kabupaten Tanah Laut
Wilayah Kabupaten yang berbatasan langsung dengan laut Jawa ini didominasi jenis tanah Alluvial, Podsolik dan Laotosol. Sedangkan jenis tanah Gleisol hanya sebagian kecil saja, dan tersebar di 6 (enam) kecamatan, yaitu Kecamatan Kurau, Bati-Bati, Takisung, Tambang Ulang, Pelaihari dan Panyipatan. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
- Jenis tanal latosol memiliki solum tanah tebal sampai sangat tebal, kandungan bahan organic 3 – 9 %, pH tanah antara 4,5 – 6,5 yaitu dari masam sampai agak masam, struktur tanahnya lemah dan konsistennya gembur. Secara keseluruhan tanah ini mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang baik, sehingga produktivitas lahannya sedang sampai tinggi, menempati areal seluas 108.780 Ha (29,17 % dari luas daratan seluruhnya).
- Jenis tanah Alluvial disebut juga sebagai tubuh tanah endapan, kandungan bahan organiknya rendah, reaksi tanahnya masam sampai netral, struktur tanahnya pejal atau tanpa struktur dan konsistensinya keras waktu kering, teguh waktu lembab, kandungan unsure haranya relative kaya dan banyak tergantung pada bahan induknya. Secara keseluruhan tanah alluvial mempunyai sifat fisika kurang baik sampai sedang, sifat kimia sedang sampai baik, sehingga produktivitas tanahnya sedang sampai tinggi, menempati areal seluas 120.290 Ha (32,26 % dari luas lautan).
- Jenis tanah podsolik memiliki solum tanah yang paling tebal yaitu 90 – 180 cm, tekstur tanahnya lempung berliat hingga liat, konsistensinya gembur di bagian atas dan teguh di lapisan bawah, kandungan bahan organiknya kurang dari 5 %, kandungan unsure hara tanaman rendah, reaksi tanah (pH) sangat masam sampai sangan masam yaitu 4 – 5,5. Secara keseluruhan tanah ini memiliki sifat kimia kurang baik, sifat fisika tidak mantap karena sifat agregratnya kurang baik, sehingga mudah terkena erosi. Produktivitasnya adalah rendah sampai sedang, menempati areal satuan 123.010 Ha (32,98 % dari luas total daratan)
Kemiringan Lahan Kabupaten Tanah Laut
Kemiringan/kelerengan suatu lahan berkaitan dengan kepekaan tanah terhadap erosi tanah, Semakin tinggi/terjal lerengnya maka tanah semakin peka terhadap erosi. Bila dilihat dari kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten ini dapat dibedakan dalam 6 (enam) kelompok, yaitu sebagai berikut :
- 0 – 3 %, sebagian besar tersebar di wilayah Timur membentang dari bagian Barat hingga Timur, mulai dari Selatan (pantai) ke Utara (pedalaman) dengan luas 250.460 Ha (67,16 % dari luas total daratan)
- 3 – 8 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah, membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas 44.830 Ha (12,02 % dari luas total daratan).
- 8 – 15 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah, membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas 31.600 Ha (8,47 % dari luas total daratan)
- 15 – 25 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah, membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas 21.805 Ha (5,85 % dari luas total daratan)
- 25 – 40 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah dan Utara, membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas 10.690 Ha (2,87 % dari luas total daratan)
- > 40 %, sebagian besar tersebar di wilayah bagian Tengah dan Utara, membentang dari bagian Barat hingga Timur, dengan luas 13.545 Ha (3,63 % dari luas total daratan)
Kondisi Geologi Kabupaten tanah Laut
Berdasarkan tinjauan terhadap peta geologi Propinsi Kalimantan Selatan di Kabupaten Tanah Laut berumur antara mesozoik, tersier dan kuarter.
Secara fisiografis Kabupaten yang berada di pinggir laut jawa ini terletak di bagian ujung Barat Daya Pegunungan Meratus dan di bagian Selatan Cekungan Barito dan Anak Cekungan Asam-Asam. Pegunungan Meratus terutama ditempati oleh batuan pra tersier, sedangkan Cekungan Barito da Anak Cekungan Asam-Asam ditempati oleh batuan sediment tersier.
Morfologi wilayah dapat dibagi menjadi 4 (empat) satuan morfologi yaitu Satuan Morfologi Dataran, dataran bergelombang, perbukitan dan pegunungan.
Satuan Morfologi Dataran menempati bagian ujung Selatan dan ujung Barat. Ketinggian berkisar antara 0 – 10 m dpl. Satuan ini berupa endapan alluvium rawa dan pantai yang tersusun dari batuan sediment kwarter. Satuan Morfologi Dataran Bergelombang menempati bagian Barat dan Selatan, yaitu sekitar jalur jalan raya Bati-bati – Pelaihari – Asam-asam; Pelaihari – Batakan dan Pelaihari – Takisung.
Ketinggian berkisar antara 10 – 50 m dpl. Satuan ini tersusun oleh batuan sediment kwarter dan tersier. Satuan Morfologi Perbukitan menempati bagian tengah merupakan kaki dari Pegunungan Meratus. Ketinggian berkisar antara 50 – 250 m dpl. Satuan ini tersusun oleh batuan metamorf dn sediment serta sebagian kecil batuan beku.
Satuan Morfologi Pegunungan menempati bagian Utara, dicirikan oleh lereng yang terjal dengan ketinggian puncak lebih dari 250 m dpl. Beberapa puncaknya seperti Gunung Kematian (951 m dpl), Gunung Batu Belerang (921 m dpl), Gunung Batu Karo (621 m dpl).
Wednesday, February 2, 2011
Pasar Apung Demaan merupakan salah satu pasar yang ada di Kelurahan Demaan Kecamatan Jepara yang cukup terkenal. Berbeda dengan pasar apung yang berada di daerah Kalimantan, dimana para pedagang menjajakan dagangannya di atas perahu, Pasar Apung yang berada di dekat Pantai Kartini tersebut berupa bangunan pasar yang dibangun melintang di atas Sungai Kanal.
Pasar yang dibangun pada tahun 2009 ini dibangun dengan menggunakan dana bantuan dari Kementerian Koperasi sebesar Rp 1 miliar. Tujuan dari pembangunan pasar apung ini sebenarnya adalah untuk menampung pedagang-pedagang yang berjualan di pinggir jalan di sekitar TPI Demaan yang sering membuat macet pada saat pagi hari.
Berbeda degan pasar-pasar yang lain, bangunan pasar ini tergolong megah dengan arsitektur bangunan mirip restoran dan dapat digunakan untuk melepas penat sambil melihat aktivitas nelayan maupun kapal-kapal nelayan yang bersandar dan menikmati matahari tenggelam di ufuk barat Laut Jawa. Pada tahap perencanaan, Pasar Apung Demaan Jepara bisa dioperasikan dari pagi hingga malam hari dan bisa dijadikan sebagai tempat wisata alternatif. Dan untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jepara membangun pedestrian tepi sungai di sisi utara pasar apung yang bisa melengkapi penggunaan kawasan tersebut untuk aktivitas masyarakat.
Pasar yang dibangun pada tahun 2009 ini dibangun dengan menggunakan dana bantuan dari Kementerian Koperasi sebesar Rp 1 miliar. Tujuan dari pembangunan pasar apung ini sebenarnya adalah untuk menampung pedagang-pedagang yang berjualan di pinggir jalan di sekitar TPI Demaan yang sering membuat macet pada saat pagi hari.

Wednesday, November 17, 2010
Kelurahan Demaan merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan yang terletak di salah satu pusat Kota Jepara ini merupakan kawasan pesisir yang berada di wilayah perkotaan, dengan berbagai macam ciri-ciri atau karakteristik kota yang mendominasi. Kelurahan Demaan mempunyai luas 80,8 Ha atau 2,42 % dari luas Kecamatan Jepara dan 0,06 % dari luas Kabupaten Jepara. Adapun batas-batas administratif Kelurahan ini adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Kauman
Sebelah Timur : Kelurahan Potroyudan
Sebelah Selatan : Sungai Gandu
Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Utara : Kelurahan Kauman
Sebelah Timur : Kelurahan Potroyudan
Sebelah Selatan : Sungai Gandu
Sebelah Barat : Laut Jawa
Kelurahan yang dekat dengan kawasan wisata Pantai Kartini ini terbagi dalam 7 RW dan 22 RT dengan luas keseluruhan 80,8 Ha. Wilayah Kelurahan Demaan tergolong dalam iklim tropis, yakni iklim tipe D (Schenit Ferguson), dengan ciri-ciri bulan kering selama sembilan bulan dan tiga bulan basah yang dipengaruhi oleh iklim Marine. Sedangkan temperatur udara bervariasi antara 24oC - 35oC, dengan kelembaban nisbi antara 60 – 90 %. Curah hujan rata-rata berkisar antara 2.000-2.500 mm/tahun yang termasuk dalam katagori curah hujan rendah.
Kelurahan Demaan juga dilalui oleh dua sungai yaitu, Sungai Gandu dan Sungai Kanal. Oleh karena itu, kawasan ini merupakan Daerah Aliran Sungai. Sungai Kanal memiliki lebar ± 28 meter, sedangkan Sungai Gandu memiliki lebar ± 15 meter. Kedua sungai tersebut berfungsi sebagai sandaran bagi kapal-kapal nelayan yang hendak berlayar ke Laut Jawa.
Kegiatan ekonomi penduduk di Kelurahan ini cukup beragam yang dapat dibagi menjadi beberapa aktivitas, yaitu :
a) Perikanan Laut
Sesuai dengan letaknya yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, kegiatan ekonomi penduduk di Kelurahan Demaan adalah dari kegiatan perikanan laut. Hal tersebut juga terlihat dari banyaknya penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan, terutama di sekitar Laut Jawa, yaitu di RW 4 dan RW 5. Berbagai hasil laut yang diusahakan oleh masyarakat di tempat ini antara lain ikan laut, udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan perikanan laut tersebut ternyata memberi dampak terhadap munculnya kegiatan-kegiatan perekonomian baru seperti indutsri pengolahan ikan dan juga perdagangan ikan.
b) Perdagangan dan Jasa
Kegiatan ekonomi lain yang ada di Kelurahan yang pada tahun 2010 berpenduduk5.121 jiwa ini adalah perdagangan dan jasa, terutama terletak di sepanjang jalan-jalan utama. Kegiatan perdagangan rata-rata berupa perdagangan ritel. Kegiatan perdagangan yang mendominasi antara lain perdagangan hasil ukir, meubel, ikan segar, ikan bakar, dan juga kelontong. Sedangkan kegiatan jasa yang terdapat di Kelurahan Demaan antara lain adalah LBH, jasa menjahit, salon, warung makan, rental mobil, bengkel, dll.
c) Industri
Kegiatan industri pengolahan yang ada cukup beragam, mulai dari industri rumah tangga, industri kecil, sedang hingga besar. Sedangkan jenis kegiatan industri pengolahan yang terdapat di Kelurahan ini antara lain industri pengolahan ikan (pengasapan ikan dan pembuatn kerupuk ikan), meubel, ukir kayu, dan beberapa jenis industri lainnya.
Tuesday, August 10, 2010
Hydro Coco
Air Kelapa dalam Kemasan
Anda gemar mengkonsumsi air kelapa? Banyak ahli kesehatan yang memberikan rekomendasi terkait dengan manfaat yang bisa kita peroleh apabila rajin mengkonsumsi air kelapa. Dan untuk memanjakan konsumen agar bisa mengonsumsi air kelapa secara praktis, Kalbe meluncurkan produk air kelapa dalam kemasan yang bernama Hydro Coco. Hydro Coco Original merupakan minuman isotonik alami yang terbuat dari 97% air kelapa asli dengan diperkaya ion alami yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Manfaat air kelapa asli yang memiliki kandungan karbohidrat dan elektrolit seperti yang ada dalam cairan tubuh manusia menjadikan Hydro Coco memiliki kemampuan untuk menggantikan ion tubuh yang hilang dengan lebih sempurna karena mudah diserap oleh tubuh kita. Selain itu, dalam sebuah Hydro Coco juga mengandung Vitamin C, Vitamin B3, Vitamin B5, Vitamin B6 dan asam amino yang dapat menjadi sumber energi yang bisa mempercepat pemulihan otot setelah melakukan aktivitas seperti berolahraga.
Dengan menggunakan Kemasana yang berbentuk tetrapack dan terjamin kehigienisannya, menjadikan minuman ini gampang di bawa kemana-mana dan aman untuk tubuh kita. So, tunggu apa lagi? Marilah secara rutin mengkonsumsi produk ini demi kesehatan kita.
Komposisi Hydro Coco :
Hydro Coco mengandung komposisi dari air kelapa (97%), gula tebu, perisa identik alami kelapa, penstabil Gom Xanthan dan pengatur keasaman sitrat
Informasi Nilai Gizi Hydro Coco
Dengan takaran saji 250 ml, Hydro Coco mengandung energi total 60 kkal
Lemak total/ total fat : 0 g (0 %)
Kolesterol/ Cholesterol : 0 mg
Protein : 0 g (0 %)
Karbohidrat total : 16 g (5 %)
Serat pangan : 7 g (26%)
Gula : 10 g
Natrium : 100 mg (4 %)
Kalium : 360 mg (8 %)
Kalsium : 2 %
Magnesium : 10%
Katagori:
Minuman Buah Elektrolit Kesehatan Soda Tradisional Teh
Makanan Buah jajanan Kesehatan Kue Mie Tradisional
Tuesday, July 13, 2010
Kecamatan Demak
Kecamatan Demak merupakan salah satu kecamatan yang ada dalam wilayah administrasi Kabupaten Demak yang memiliki luas wilayah 61, 56 M2 dan terbagi dalam 13 desa serta 6 kelurahan. Adapun batas-batas administrasi kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Demak ini adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Bonang, kecamatan Wedung dan Kecamatan Mijen
Sebelah timur: Kecamatan Gajah dan Kecamatan Karanganyar
Sebelah Selatan : Kecamatan Wonosalam
Sebelah Barat : Kecamatan Karangtengah
Desa dan kelurahan yang masuk dalam wilayah administrasi kecamatan ini antara lain: Desa Kalikondang, Donorojo, Katonsari, Karangmlati, Bolo, Bango, Cabean, Tempuran, Turirejo, Raji, Kedondong, Sedo, Mulyorejo, Kelurahan Mangunjiwan, Kalicilik, Singorejo, Betokan, Bintoro dan Kadilangu. Desa Turirejo merupakan desa dengan luas wilayah terbanyak yaitu 6,28 Km2, disusul dengan Kelurahan Bintoro dan Kelurahan Mangunjiwan. Jaringan jalan utama yang ada berperan sebagai penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur dan mempunyai hirarki jalan nasional. Selain itu di Kecamatan Demak juga terdapat jalan propinsi dan jalan local. Jalan - jalan kecil lainnya tersedia untuk memudahkan aksesibilitas menuju kawasan permukiman. Jaringan jalan nasional berperan sebagai penghubung antara Kecamatan Demak menuju Kota Semarang maupun Kabupaten Kudus. Untuk mendukung kelacaran sirkulasi kendaraan maka di sebagian jalan di Kota Demak dilengkapi dengan jalur lambat yang disediakan bagi kendaraan tertentu seperti sepeda, sepeda motor dan becak.
Sebelah Utara : Kecamatan Bonang, kecamatan Wedung dan Kecamatan Mijen
Sebelah timur: Kecamatan Gajah dan Kecamatan Karanganyar
Sebelah Selatan : Kecamatan Wonosalam
Sebelah Barat : Kecamatan Karangtengah
Desa dan kelurahan yang masuk dalam wilayah administrasi kecamatan ini antara lain: Desa Kalikondang, Donorojo, Katonsari, Karangmlati, Bolo, Bango, Cabean, Tempuran, Turirejo, Raji, Kedondong, Sedo, Mulyorejo, Kelurahan Mangunjiwan, Kalicilik, Singorejo, Betokan, Bintoro dan Kadilangu. Desa Turirejo merupakan desa dengan luas wilayah terbanyak yaitu 6,28 Km2, disusul dengan Kelurahan Bintoro dan Kelurahan Mangunjiwan. Jaringan jalan utama yang ada berperan sebagai penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur dan mempunyai hirarki jalan nasional. Selain itu di Kecamatan Demak juga terdapat jalan propinsi dan jalan local. Jalan - jalan kecil lainnya tersedia untuk memudahkan aksesibilitas menuju kawasan permukiman. Jaringan jalan nasional berperan sebagai penghubung antara Kecamatan Demak menuju Kota Semarang maupun Kabupaten Kudus. Untuk mendukung kelacaran sirkulasi kendaraan maka di sebagian jalan di Kota Demak dilengkapi dengan jalur lambat yang disediakan bagi kendaraan tertentu seperti sepeda, sepeda motor dan becak.
Kecamatan Demak pada masa lalu merupakan pusat peradaban dan penyebaran agama Islam di Indonesia yang ditandai dengan keberadaan Masjid Agung Demak serta Makam Kanjeng Sunan Kalijogo di Kelurahan Kadilangu. Posisi Istana Kerajaan Demak sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan para ahli sejarah karena minimnya peninggalan yang ada.
Kecamatan yang berada di jalur Pantura Pulau Jawa ini mempunyai ketinggian antara 0-3 m, sehingga masuk ke dalam kategori topografi datar. Dengan kondisi topografi seperti kawasan tersebut berpotensi terkena bencana alam terutama banjir terlebih ketika musim hujan. Dengan kondisi topografi yang datar menyebabkan arus air yang cenderung lambat dan menyebabkan limpasan ke daerah sekitarnya sehingga jika terjadi banjir akan merusak kawasan perumahan maupun kawasan persawahan.
Dilihat dari aspek klimatologinya, Kecamatan Demak mempunyai iklim tropis. Pada umumnya musim kemarau jatuh pada bulan april sampai september, sedangkan musim penghujan jatuh pada bulan oktober sampai dengan maret. Diantara kedua musim ini terdapat musim peralihan sekitar bulan april-mei dan oktober-november. Biasanya pada musim peralihan tersebut sering terjadi angin kencang yang bertiup dari tenggara ke arah barat laut dan bersifat kering. Sedangkan curah hujan yaitu 0 - 13,6 mm/hari. Jenis tanah di Jenis tanah yang ada di kawasan tersebut berupa gromosol kelabu tua.
Kecamatan yang berada di jalur Pantura Pulau Jawa ini mempunyai ketinggian antara 0-3 m, sehingga masuk ke dalam kategori topografi datar. Dengan kondisi topografi seperti kawasan tersebut berpotensi terkena bencana alam terutama banjir terlebih ketika musim hujan. Dengan kondisi topografi yang datar menyebabkan arus air yang cenderung lambat dan menyebabkan limpasan ke daerah sekitarnya sehingga jika terjadi banjir akan merusak kawasan perumahan maupun kawasan persawahan.
Dilihat dari aspek klimatologinya, Kecamatan Demak mempunyai iklim tropis. Pada umumnya musim kemarau jatuh pada bulan april sampai september, sedangkan musim penghujan jatuh pada bulan oktober sampai dengan maret. Diantara kedua musim ini terdapat musim peralihan sekitar bulan april-mei dan oktober-november. Biasanya pada musim peralihan tersebut sering terjadi angin kencang yang bertiup dari tenggara ke arah barat laut dan bersifat kering. Sedangkan curah hujan yaitu 0 - 13,6 mm/hari. Jenis tanah di Jenis tanah yang ada di kawasan tersebut berupa gromosol kelabu tua.
Berdasarkan data BPS tahun 2016, kawasan kecamatan ini didominasi oleh lahan sawah seluas 39,33 Km2 yang terbagi dalam sawah pengairan teknis, pengairan ½ teknis, penngairan sederhana serta tadah hujan dan lahan kering seluas 22, 23 Km2 yang terbagi untuk tegalan/ kebun, embung, pengakaran/ bangunan dan penggunaan lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)